Pikirkan tentang kegiatan
keluarga anda sehari-hari di ruangan
keluarga. Biasanya melibatkan hampir seluruh anggota keluarga atau mungkin
teman yang sedang ikut berkumpul
menonton televisi bersama bukan? Entah itu acara yang mereka tonton berupa
acara olahraga, musik, sinetron maupun film pasti melibatkan unsur-unsur media
yang terkait dengan globalisasi. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi? Dan
apa pengaruh dari unsur globalisasi tersebut?
Pengertian
globalisasi secara umum adalah perpaduan antara budaya asing yang masuk ke
dalam suatu negara dengan budaya domestik atau nasional itu sendiri yang mengakibatkan perputaran dan
pergantian trend dari segi ekonomi, politik, social, maupun tekhnologi dalam kurun waktu tertentu. Segi
positif dari Globalisasi ialah globalisasi dapat
meningkatkan kualitas suatu Negara baik
di bidang pendidikan dan
teknologi. Kemajuan terjadi akibat pertukaran informasi antar Negara sehingga
kita dapat mempelajari perkembangan teknologi di daerah tersebut. Secara singkat,
globalisasi mempromosikan suatu budaya internasional dan membuatnya terkenal di
Negara yang didatanginya, sehingga membuat budaya tersebut banyak diminati oleh
masyarakat lokal.
Tidak
dapat diragukan lagi, komunikasi berupa Koran, majalah, televisi, radio dan
internet dapat membantu menyebarkan informasi kepada seluruh masyarakat
diseluruh dunia. Semenjak komunikasi internasional terjalin, hampir semua orang mengetahui dan mempunyai akses untuk mendapatkan
berita internasional sehingga menjadi berita domestik. Orang-orang menjadi
lebih sigap dan familiar dengan apa yang terjadi
disekitarnya. Kemampuan media yang mempunyai peranan khusus dalam
menginformasikan masyarakat dalam masalah politik, olahraga, gosip artis,
hiburan nasional maupun internasional dapat mempengaruhi cara hidup dalam
masyarakat. Berikut contoh tayangan
yang sempat “hits” di Indonesia.
Tayangan
reality show
“Take Me Out” yang berasal
dari UK sempat menjadi tayangan populer
dikalangan masyarakat Indonesia pada tahun 2009-2010. Acara televisi ini
merupakan salah satu contoh dari budaya asing yang berhasil masuk dan digemari di tanah air. Secara perlahan tapi
pasti ajang pencarian jodoh menjadi suatu
hiburan yang menarik bagi pemirsa Indonesia. Tidak dapat diragukan lagi kebudayaan british pun mulai
menyebar sehingga sempat menjadi magnet dan trendsetter baik di Indonesia maupun luar Negri.
Keterangan
lebih lanjut dapat kita lihat pada setiap aturan quis reality show dibawah ini:
1.) Ronde
Perkenalan
Tayangan “Take Me Out”
merupakan ajang pencarian jodoh bagi
para kaum lajang alias ‘jomblo’ diluar sana. Dalam acara televisi ini terdapat
3 ronde perkenalan
yang akan dilewati oleh setiap
kontestan. Ronde pertama
berketentuan setiap
wanita lajang berhak mematikan lampu podiumnya di akhir ronde perkenalan jika
tidak tertarik dengan pria lajang yang diperkenalkan. Jika tertarik, maka lampu
podium tidak dimatikan. Wanita lajang mempunyai waktu berfikir selama 5 detik untuk tetap menyalakan atau mematikan
lampu podiumnya. Jika tidak ada lampu podium yang masih hidup, maka pria lajang
tersebut gagal dan apabila hanya tinggal 1 wanita
lajang yang tetap mempertahankan lampu podiumnya tetap menyala di akhir ronde
perkenalan I atau II, maka video profil
pria lajang tersebut akan ditayangkan, dan wanita lajang tersebut diberi waktu
5 detik untuk berpikir apakah tetap mempertahankan lampu podiumnya tetap
menyala atau mematikannya. Jika hal itu terjadi di akhir ronde perkenalan III,
maka satu-satunya wanita lajang yang lampu podiumnya menyala, akan langsung
menjadi pasangan bagi pria lajang itu.
Jika sampai akhir ronde perkenalan III ada 4 atau
lebih wanita lajang masih menyalakan lampu podiumnya, maka pria lajang tersebut
berhak mematikan kelebihan lampu podium yang menyala hingga tersisa 3 lampu podium
masih menyala. Selanjutnya, pria lajang akan mengajukan 2 pertanyaan
kepada wanita lajang yang lampu podiumnya masih menyala satu persatu. Setelah
pertanyaan II selesai, wanita lajang yang tetap menyala lampu podiumnya akan
menjadi pasangan bagi sang pria lajang dan mereka berdua dipersilakan memasuki
romantic room.
2.) Chemistry
Challenge
Setelah 7
pria lajang tampil, semua pasangan yang terbentuk akan masuk babak chemistry challenge. Pasangan
yang terbentuk lebih awal akan mendapat giliran lebih dulu. Kekompakan pasangan
adalah faktor utama penilaian babak ini. Penilaian akan dilakukan oleh 100 orang juri yang
dinamakan Dewan Cinta.
Pasangan yang nilainya tertinggi akan mendapat kesempatan masuk ke babak final
di akhir musim dan bagi pasangan yang gagal dalam chemistry challenge dapat masuk ke babak final di akhir
musim dengan wildcard.
3.) Grand final
Pasangan
yang lolos chemistry challenge dan pasangan yang memperoleh wildcard, berhak melanjutkan ke
tahap hubungan yang lebih serius dan masuk babak grand final untuk memperebutkan hadiah utama
berupa uang tunai Rp100.000.000,00.
Juara II akan memperoleh uang tunai Rp25.000.000,00, dan juara III akan
memperoleh uang tunai Rp15.000.000,00. Jumlah
uang yang lumayan menggiurkan bukan?
Setiap
acara mempunyai penonton setia yang terdiri dari berbagai golongan atau biasa
disebut dengan Audience segmentation. Secara garis besar Audience
segmentation dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian
yang pertama adalah para wanita yang terdiri dari ibu-ibu, remaja, bahkan
anak-anak yang mengikuti para orang tuanya
menonton. Golongan yang kedua
adalah kaum pria, yang mungkin saja senang menyaksikan tayangan ini dikarenakan mereka masih single dan ingin mencari jodoh atau bahkan
mungkin para pria yang hanya senang melihat wanita cantik baik presenter maupin
peserta yang mengikuti ajang ini.
Terakhir disegmen ketiga
secara universal penikmat tayangan ini adalah orang-orang yang tidak mengikuti
acara ini secara
rutin, namun hanya
menonton sebagai selingan maupun pengisii waktu luang atau hanya sekedar
tertarik namun hanya dalam jangka pendek.
Hyper commercialism
Kita dapat melihat adanya kasus hyper
commercialism pada tayangan take me out disaat para peserta maupun para pendukung
acara ini mendapatkan hadiah berupa uang tunai, sehingga banyak dari para peserta yang mengikuti ajang ini hanya
untuk mendapatkan uang.
Jadi, mereka hanya
berpura-pura di depan layarkaca sebagai pasangan yang terpilh maupun dipilih,
namun sesudah acara selesai mereka tidak melanjutkan hubungan
mereka dan langsung mengakhiri hubungan palsu tersebut. Selain itu kita dapat melihat dalam
kasus lainya, disaat
acara ini sangat sukses
dan banyak peminatnya,
banyak sekali brand yang mengantri memasang iklan dan menjadi sponsor pada acara ini. Brand
minuman ‘pulpy orange” yang pada masa itu belum terlalu terkenal menjadi
sponsor acara “Take Me Out”. Caranya, sebelum
dimulai jeda iklan para peserta di belakang panggung diminta untuk meminum “pulpy orange “ sebagai pelepas dahaga disaat menonton acara tersebut sebagai trik iklan dan untuk membantu mempromosikanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar