Artikel ini akan menjelaskan tentang pengaruh iklan kartu AS sebagai salah
satu contoh dalam Media literacy. Sebelumnya media
literacy adalah kemampuan untuk menganalisis pesan yang memberikan informasi,
menghibur dan berpromosi yang tidak
dapat terlepas dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri hampir
seluruh waktu kita dikelilingi oleh media sehingga berdampak kepada cara pikir
dan ketertarikan dari setiap individu yang menyaksikan media yang berbeda-beda.
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh
hal-hal yang familiar yang sering mereka temui, seperti iklan
ditelevisi, film, musik, buku dan masih bayak lagi. Informasi di media bertujuan untuk menyihir
audiencenya untuk mengikuti pesan yang terdapat pada sesuatu yang disajikan
oleh media tersebut, oleh karena itu media harus mengetahui jawaban dari pertanyaan
berikut: Untuk siapa pesan tersebut ditujukan? Siapa yang ingin mempengaruhi
audience? Dengan cara bagaimana dan mengapa hal tersebut dibutuhkan? Dari sudut
pandang siapa pesan ini disampaikan? Strategi apa yang diperlukan untuk menarik
perhatian dan memanipulasi audience?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan lebih mudah
dijawab apabila kita mengetahui pengertian dan contoh dari setiap poin di
bawah ini:
- Critical skill
thinking
- Understanding of
mass communication process
- Awareness of
media impact
- Strategies for
analyzing and discussing
- Understanding
of media context as a text
- The ability to enjoy,understand and appreciate media
Berikut adalah penjabaran iklan “kartu AS” dengan media literacy elemen diatas:
- Critical Skill Thinking
Akhir-akhir ini terutama di era
globalisasi moderen banyak sekali media yang menyuguhkan kepada audiencenya baik itu iklan, film,
musik, maupun realita show yang berlomba-lomba memberikan tayangan yang terbaik
dan unik untuk dapat menarik perhatian demi mendapatkan rating yang tinggi
didunia entertainment. Tidak diragukan
lagi kita sebagai penikmat media sebaiknya dapat memilih dengan bijak . Hal
yang terpenting adalah ketika kita dapat memetik dan mengambil maksud dan pesan
yang tersirat di balik iklan itu sendiri, seperti yang kita temui diiklan kartu
As ini.
Kemampuan berfikir secara kritis dalam menanggapi iklan ini sangat dibutuhkan
untuk dapat mengambil kesimpulan iklan tersebut yang sebenarnya. Sama halnya ketika kita menyaksikan iklan
dari kartu AS yang digambarkan lewat drama percintaan seorang remaja yang
berkelahi saat hujan. Sang wanita sangat sedih dan marah akibat
ketidakperdulian pacarnya karena sang pacar Karen, tidak pernah menelepon dan
SMSnya. Keunikan dalam iklan ini terdapat pada penggunaan humor yang digunakan
sebagai jawaban yang begitu polos dari pasangannya. Berdasarkan dialog pada
iklan ini berbunyi sebagai berikut:
Kimi : “Nelfon enggak pernah, sms enggak
pernah..”
Karen
: “…”
“Aku enggak punya
pulsa..!!”
(gubrak)
Perkataannya seperti “aku tidak punya pulsa
mengakibatkan pasangannya kaget sampai ia jatuh pingsan. Sebenarnya dalam kehidupan nyata hal tersebut sangat
mungkin tidak akan terjadi, tetapi sesungguhnya kita dapat menyimpulkan
dari iklan ini menceritakan
masalah yang dihadapi para kaula muda zaman sekarang yang mempunyai hambatan ekonomi
dalam berkomunikasi melalui telefon gengam. Harga pulsa pada jaman sekarang yang mayoritas tidak ekonomis alias
mahal membuat remaja
pun tidak bisa membelinya, sehingga munculah kartu As yang mengerti akan
keadaan tersebut. Iklan kartu AS menyuguhkan service dengan harga terjangkau
dan banyak sekali bonus-bonusnya, sehingga dengan membeli dan memakai kartu
As adalah pilihan yang tepat karena harga dan bonus yang menggiurkan.
- Understanding of
mass communication process
Seperti yang kita ketahui, iklan kartu AS ingin memberitahukan bahwa kartu tersebut adalah produk provider yang sangat cocok untuk masyarakat yang menginginkan servis yang bagus dengan harga yang sangat ekonomis karena menyediakan banyak bonus gratis sms atau telfon yang dibutuhkan oleh orang banyak khususnya untuk orang yang sedang berpacaran karena komunikasi lewat media handphone adalah kebiasaan yang tidak dapat dihindari. Bisa dilihat dari iklan yang menggambarkan dua orang kekasih yang sedang bertengkar karena sang pacar (cowok) tidak membalas pesan singkat dan tidak pernah menelfonnya lagi. Disini terjadi kesalahpahaman sebab si cewek yang bernama Kimi beranggapan bahwa bila sang pacar tidak membalas pesan singkat dan tidak pernah menelfonnya karena sang pacar tidak mau berhubungan dengannya lagi. Namun dengan kartu AS semua kesalah pahaman dapat teratasi sehingga mereka bisa smsan atau telfonan tanpa menggiraukan isi dompet yang tipiskarena kartu AS memiliki banyak variant bonus.
- Awareness of media impact
Kita mengetahui bahwa kata-kata tersebut sempat menjadi populer dikalangan remaja sebagai guyonan dan lelucon yang menarik karena iklan homoris tersebut mudah diingat oleh audience. Pengulangan kata-kata yang jenaka itu sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Disisi lain mungkin audience hanya tertarik untuk melihat iklannya saja tanpa ada hasrat untuk benar-benar menggunakan servis dari provider tersebut. Jika hal tersebut terjadi artinya iklan AS berhasil menciptakan trend dan brand image melalui iklan tersebut tetapi belum tentu dapat mencapai tujuan komersial mereka untuk menjual produk ini sehingga laku dipasaran.
- Strategies for
analyzing and discussing
Iklan
ini menunjukan tentang kedua kekasih yang mempunyai hubungan jarak jauh yang
tidak memiliki pulsa untuk saling berkomunikasi
melalui telfon selular,
yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh iklan oprator lain.
Strategi iklan seperti ini sebenarnya sangat serupa dengan kehidupan pasangan remaja saat ini
karena banyak sekali pasangan kekasih yang menghadapi masalah yang sama karena hambatan dan pengiritan pulsa yang dapat mengganggu proses komunikasi sehingga menjauhkan dari pasangannya.
- Understanding of
media context as a text
Jika dilihat dari sudut pandang lain sebagai kalimat,
iklan "kartu AS" tersebut mengungkapkan bahwa jangan hanya karena masalah
tidak memiliki pulsa, komunikasi kita dengan orang lain terganggu karena itu dalam iklan singkat
tersebut, "kartu AS" mahir menampilkan sisi kreatifnya yang sangat membantu dalam
berkomunikasi, padahal dalam kenyataannya belum tentu demikian, karena unsur
utama yang terkandung tidak jauh dari unsur berpromosi semata.
- The ability to enjoy,understand and appreciate media
Mungkin bagi
sebagian orang yang menyaksikan iklan kartu AS yang jenaka ini hanyalah sebagai hiburan saja karena tidak begitu tertarik atau tidak
terlalu mementingkan hal-hal yang terkandung dan sebagian lainnya baru mengerti
apa yang sebenarnya tersirat dalam iklan kartu AS karena memikirkannya lebih
dalam dan memiliki ketertarikan tertentu dengan iklan tersebut. Sesungguhnya kemampuan
untuk menikmati dan menghargai hasil karya yang disajikan oleh media sangatlah
disarankan oleh para penontonnya. Keunikan serta ide-ide yang tujuan utamanya adalah untuk menghibur serta
menarik perhatian orang banyak patut dihargai selama iklan tersebut tidak
merugikan pihak manapun atau menimbulkan pandangan negatif untuk lingkungan sekitar.
Ada baiknya pula apabila masyarakat
lebih bersifat kritis sehingga dapat mengerti pesan yang sesungguhnya dari suatu
iklan, mengambil segi positif dan membuang dampak negatif yang seandainya
ditimbulkan oleh iklan tersebut.